1. POLITUR
Bahan dan alat yang digunakan yaitu;
- MESIN GRENDA
Sebagai langkah awal untuk memulai proses finishing, barang yang masih mentah di grenda dulu pada bagian-bagian yang masih kurang rata, terutama pada bagian permukaan kayu yang masih bergelombang. Alat ini juga bisa digunakan untuk memperhalus ukiran dan menumpulkan tonjolan pahatan agar tidak terlalu tajam.
- MESIN AMPLAS
Setelah barang tersebut digrenda, kemudian pada bagian tertentu diamplas dengan mesin amplas dengan tujuan untuk menghilangkan bekas guratan amplas grenda yang kasar sampai benar-benar hilang dan halus.
- OCRE
- DEMPUL MALAM
Bagian kayu yang cacat dan berlubang di tutup dengan dempul malam agar rata. Cara pembuatan dempul ini yaitu dengan memanasi malam dan ocre yang sudah ditaruh ke dalam wadah kaleng.
- SERLAK
- SPIRITUS
Serlak yang berupa serpihan dilarutkan dengan menggunakan spiritus dan didiamkan sampai benar-benar menyampur. Kemudian bahan tersebut di oleskan ke barang dengan menggunakan kuas dan tunggu sampai kering. Proses ini sebagai lapisan dasar untuk menutup pori-pori.
- WARNA POLITUR
Lapisan pertama yang sudah diamplas halus kemudian di oles lagi dengan menggunakan campuran bahan serlak, spiritus dan warna, lalu setelah kering diamplas. Hal itu dilakukan berulang-ulang.
- KAIN BAL ATAU KAIN POP
Untuk top coat, campuran bahan serlak dan spiritus dioles ke permukaan kayu dengan memakai kain. Hal ini bertujuan untuk menghindari bekas goresan seperti bekas goresan kuas. Lakukan berulang-ulang sampai permukaan kayu menjadi halus.
2. DUCCO
Bahan dan alat yang digunakan yaitu;
- MESIN KOMPRESSOR
- MESIN GRENDA
Digunakan untuk meratakan permukaan kayu dan ukiran.
- MESIN AMPLAS
Untuk menghilangkan guratan bekas grenda dan merapatkan pori-pori kayu yang akan di cat dasar.
- SPRAY GUN
Alat untuk menyemprot, dapat juga digunakan untuk membersihkan debu bekas amplas dengan cara disemprotkan.
- CAT SEBAGAI DASARAN / LAPISAN PENUTUP PORI-PORI
Semprotkan cat secara bertahap sampai rata.
- AMPLAS
- DEMPUL PLASTIK
Dempul bagian kayu yang berlubang dan tidak rata, tunggu sampai benar-benar kering lalu diamplas hingga rata. Setelah itu di lapisi ulang dengan cat dasar untuk mengetahui dan memastikan kalau dempulan sudah rata atau belum.
- EPOXY FILLER
Cat ini berfungsi untuk menahan getah dari dalam kayu, getah kayu muncul ketika cat epoxy filler sudah disemprotkan. Menurut pengalaman dari para tenaga finishing, getah kayu muncul tergantung dari tingkat kekeringan kayu, semakin kering kayu maka semakin lama proses keluarnya getah itu terjadi. Selain itu kita tidak bisa memprediksi kapan getah kayu akan keluar menembus cat yang sudah jadi dan kering, bisa 1 hari atau sampai berminggu-minggu.
Setelah epoxy filler kering, hampir bisa dipastikan getah kayu tidak keluar asalkan cara penyemprotannya sesuai prosedur penggunaan, yaitu rata dan tidak terlalu tipis.
- CAT WARNA PRIMER
Cat warna primer disemprotkan sesudah epoxy filler.
- TOP COAT
Proses akhir penyemprotan bisa menggunakan melamine gloss, semi gloss atau dof.
3. MELAMINE
Bahan dan alat yang digunakan yaitu;
- KOMPRESSOR
- SPRAY GUN
- MESIN GRENDA
Sebagai langkah awal untuk memulai proses finishing, barang yang masih mentah di grenda dulu pada bagian-bagian yang masih kurang rata, terutama pada bagian permukaan kayu yang masih bergelombang. Alat ini juga bisa digunakan untuk memperhalus ukiran dan menumpulkan tonjolan pahatan agar tidak terlalu tajam.
- MESIN AMPLAS
Setelah barang tersebut digrenda, kemudian pada bagian tertentu diamplas dengan mesin amplas dengan tujuan untuk menghilangkan bekas guratan amplas grenda yang kasar sampai benar-benar hilang dan halus.
- SANDING SEALER
Cat dasar untuk menutup pori-pori kayu, semprotkan secara bertahap hingga rata.
- WOOD FILLER
Dempul ini digunakan sebelum dan sesudah sanding sealer, untuk menghasilkan dempulan yang maksimal.
- WARNA WOOD STAIN
Setelah barang siap diwarna, campurkan wood stain dengan sanding sealer sebagai bahan penyemprotan warna.
- TOP COAT
Proses akhir penyemprotan bisa menggunakan melamine gloss, semi gloss atau dof.
4. CAT BAKAR
Dalam pengerjaan finishing cat bakar ini, kita bisa menggunakan bahan dari cat tembok ataupun cat ducco. Bahan dan alat yang digunakan yaitu;
- KOMPOR PEMBAKAR KAYU
Untuk membakar permukaan kayu sampai bentuk serat yang diinginkan akan timbul.
- SIKAT KAWAT
Sikat permukaan kayu yang terbakar sampai bersih dengan menyiramkan air yang mengalir dari selang.
- LEM EPOXY
- SERBUK KAYU
Campurkan serbuk kayu dan lem epoxy untuk mendempul kayu, terutama sambungan kayu yang retak akibat panas api.
- CAT DUCCO
- CAT TEMBOK
Kuaskan atau semprotkan cat tembok/ducco ke permukaan kayu sebagai warna dasar, kemudian berikan warna warni pada ukiran dan bagian-bagian lainnya yang dianggap perlu.
Setelah semuanya sudah di hiasi warna, kuaskan cat tembok warna hitam dengan campuran air yang lebih banyak atau encer ke seluruh permukaan kayu. Setelah kering, siramkan air dari selang secara perlahan dengan diamplas. Pengamplasan dengan menggunakan amplas bekas yang paling halus dan jangan terlalu ditekan,untuk menghindari kerusakan pada cat warna dasar.
- TOP COAT
Warna dasar yang memakai cat tembok, bisa menggunakan top coat water based.
Warna dasar yang menggunakan cat ducco, bisa menggunakan melamine.
Dari semua uraian diatas merupakan tahapan finishing yang selama ini sudah dipraktekkan. Jika anda mempunyai ide dan kreasi yang lain, anda bisa mengembangkannya dengan cara yang lain dan mengaplikasi dengan bahan yang lain pula.
Selamat berkreasi...