Limbah kayu terutama kayu jati , sisa-sisa dari pembuatan barang mebel seperti almari, kursi tamu, bufet, dan lain sebagainya, banyak sekali yang terbuang dan hanya digunakan sebagai kayu bakar untuk memasak oleh para ibu di dapur. Selain itu, limbah kayu juga sering digunakan sebagai kayu bakar untuk pembuatan kerajinan dari tanah, seperti batu bata, genteng dan kerajinan keramik lainnya.
Selain kayu jati, bahan yang digunakan dalam pembuatan barang mebel adalah kayu mahoni, kayu sono keling, kayu munggur, kayu nangka, kayu jengkol, kayu duren, kayu akasia, kayu pinus, bahkan ada juga yang menggunakan kayu weru. Seiring perkembangan waktu, dahan dan ranting kayupun dijadikan bagian dalam produk mebel, seperti gambar di bawah ini.
Di Jepara kota ukir Jawa Tengah, banyak sekali limbah kayu, karena sebagian besar penduduknya adalah pengrajin mebel. Apabila kita telusuri proses pembuatan mebel, mulai dari penggergajian kayu, tukang kayu, tukang bobok, tukang bubut, tukang ukir, tukang amplas, semua menghasilkan limbah kayu yang bisa digunakan untuk kayu bakar dan kerajinan.
Selain kayu jati, bahan yang digunakan dalam pembuatan barang mebel adalah kayu mahoni, kayu sono keling, kayu munggur, kayu nangka, kayu jengkol, kayu duren, kayu akasia, kayu pinus, bahkan ada juga yang menggunakan kayu weru. Seiring perkembangan waktu, dahan dan ranting kayupun dijadikan bagian dalam produk mebel, seperti gambar di bawah ini.
Bukan hanya kursi, model potongan dahan dan ranting seperti diatas juga di terapkan pada meja, lemari, bufet, dipan, bingkai, meja rias, bahkan pada dinding rumah. Sebenarnya masih banyak bentuk limbah lain yang bisa digunakan untuk mempercantik barang mebel, seperti sisa kayu bekas pahatan, serbuk kayu sisa gergaji, limbah kayu bekas bubutan dan sisa kayu bekas mesin bobok. Dengan kreatifitas yang tinggi, limbah-limbah tersebut juga akan menghasilkan nilai jual yang tinggi.
Untuk memanfaatkan limbah kayu, kita bisa berkreasi mengolah kayu dengan tehnik "Bentuk Mengikuti Bahan" atau "Bahan Mengikuti Bentuk". Bentuk mengikuti bahan yaitu kita tinggal mengikuti alur dan bentuk kayu, lalu kita menggunakan imajinasi untuk menambah atau mengurangi bahan kayu tersebut sehingga menghasilkan bentuk yang seimbang. Dibutuhkan kejelian dalam memilih limbah kayu agar memperoleh bentuk desain yang tepat dan sesuai, meskipun semua kayu dapat diolah menjadi barang kerajinan.
Berikut ini adalah contoh karya dengan cara menggunakan tehnik "Bentuk mengikuti Bahan".
PATUNG WAJAH PAK TUA
Gambar diatas menampilkan sosok wajah pak tua dengan rambut gondrongnya. Bahan tersebut adalah limbah kayu jati bagian kulit dalam, bekas belahan gergaji belah atau gergaji piringan. Bentuk asli dari kayu ini adalah bagian rambut, sedangkan bagian wajah dibuat dengan cara dipahat atau diukir.
PATUNG PENDEKAR SHAOLIN
Patung ini menggunakan bekas potongan akar kayu jati tua dan sudah kering. Bagian kayu yang dipahat adalah bagian kepala, tangan, perut, sedangkan yang lainnya merupakan bentuk asli dari bahan kayu tersebut.
PATUNG SEMAR
Tidak banyak bagian dari bahan kayu ini yang diukir, hanya obyek semar saja yang dibentuk dengan menggunakan alat ukir.
PATUNG ORANG MEMEGANG DAHI
PATUNG ORANG MEROKOK
Berikut ini contoh karya yang menggunakan tehnik "Bahan Mengikuti Bentuk"
untuk membuat kerajinan dari limbah kayu jati, pakailah lem dan cat yang ramah lingkungan dari http://watercoating.com/
BalasHapus