RUPA-RUPA SENI RUPA
ARTIKEL INI MENGULAS TENTANG DESAIN SENI, SENI KERAJINAN, SENI MENGOLAH LIMBAH KAYU, SENI LUKIS DENGAN BERBAGAI MEDIA, SENI BONSAI, SENI MENGGAMBAR UNTUK PEMULA, SENI KALIGRAFI DAN SENI YANG LAINNYA. MUDAH-MUDAHAN ARTIKEL INI BERMANFAAT SEBAGAI BAHAN ACUAN UNTUK BERKREASI DALAM BIDANG SENI DAN DESAIN.
Sabtu, 28 Februari 2015
Rabu, 26 November 2014
SANGKAR BURUNG LUKIS
Burung memiliki keindahan pada
fisik dan suara, sehingga banyak sekali orang yang memeliharanya, baik dari kalangan
usia muda, dewasa sampai yang tua. Kesukaan pada burung yang memerlukan perlu perawatan
setiap hari seperti memberi makan, memandikan, menjemur tidak menjadikan beban
buat pemiliknya. Bukan sekedar memelihara, karena burung dijadikan sebagai
penghias rumah dengan keindahan fisiknya, penyejuk suasana dengan suara
kicaunya bahkan dijadikan ajang gengsi untuk perlombaan.
Tempat yang nyaman sangat berpengaruh
pada kondisi burung, yaitu sangkar. Sangkar burung memiliki banyak bentuk dan
ukurannya, beragam model dibuat sesuai dengan jenis dan kebiasaan burung. Dari
segi estetika, tampilan sangkar dibedakan sesuai dengan kebutuhan, misalnya
untuk pemeliharaan dan perawatan sehari-hari dirumah dengan menggunakan sangkar
yang biasa atau yang berkualitas menengah kebawah, sedangkan untuk keperluan
lomba, pajangan rumah dan bisnis, digunakan sangkar yang memiliki kualitas
menengah keatas, bahkan ada yang harganya mencapai puluhan juta rupiah.
Bisnis sangkar burung ada di hampir
seluruh wilayah, harga yang bervariasi menentukan kualitas sangkar, sehingga hampir
semua orang mampu membeli sesuai dengan budget yang dimilikinya. Di pasaran
bisnis, sangkar mempunyai motif yang beragam, ada yang di lukis dengan kuas,
airbrush, ditempel stiker, diukir relief, dipahat model minimalis, dan lain
sebagainya. Semakin unik, menarik dan rumit pengerjaannya, maka akan semakin tinggi nilai jualnya.
Berikut adalah beberapa contoh produk sangkar burung dengan finishing lukis dan airbrush...
Gambar
diatas adalah sangkar burung kosan lukis naga yang dilukis dengan teknik kuas dan didukung
dengan teknik airbrush.
Salah satu produk dari "Sangkar Burung Angga Jati Jepara"
Motif pahatan relief cina dengan teknik finishing airbrush.
Salah satu produk dari "Sangkar Burung Angga Jati Jepara"
Motif pahatan relief masha and the bear dengan teknik finishing airbrush.
Selasa, 25 November 2014
BELAJAR MENGGAMBAR NAGA SEDERHANA DAN MEWARNAI
Naga merupakan binatang legenda dan sangat dikenal di dunia. Di negara Cina, naga dilambangkan sebagai kekuatan dan kekuasaan yang sering digunakan oleh para kaisar sebagai simbol mereka. Jenis naga sangat banyak dengan karakter fisik yang berbeda-beda, ada sekitar 100 nama. Dari 100 nama, ada 4 golongan jenis naga yang berbau spiritual, yaitu;
-Tien Lung (Naga Langit) = tugasnya adalah menjaga istana para dewa.
-Shen Lung (Naga Spiritual) = naga ini berkuasa atas angin dan hujan.
-Ti Lung (Naga Bumi) = naga ini berkuasa atas air di permukaan bumi.
-Fucang Lung (Naga dunia bawah bumi) = tugasnya adalah menjaga harta karun yang ada di dalamnya.
Karakter fisik naga secara umum adalah berbadan ular, bertanduk dan memiliki cakar. Namun kalau kita amati, gambar naga yang ada di buku, majalah, koran ataupun media sosial, karakter naga sangat banyak dan berbeda-beda, karena gambar-gambar yang sudah ada adalah hasil imajinasi dari pelukisnya. Ada yang bersayap, ada juga yang tidak bersayap, ada yang memiliki cakar 3 atau 4 bahkan 5, warna badan, tanduk, mata, bulu juga berbeda-beda.
Ada 9 karakteristik dari fisik makhluk lain yang dimiliki naga, yaitu;
1. Bentuk kepalanya seperti unta
2. Mempunyai sisik yang seperti ikan
3. Tanduknya seperti rusa
4. Matanya seperti siluman
5. Telinganya seperti lembu
6. Lehernya seperti ular
7. Perutnya seperti tiram
8. Telapak kakinya seperti harimau
9. Cakarnya seperti cakar rajawali.
2. Mempunyai sisik yang seperti ikan
3. Tanduknya seperti rusa
4. Matanya seperti siluman
5. Telinganya seperti lembu
6. Lehernya seperti ular
7. Perutnya seperti tiram
8. Telapak kakinya seperti harimau
9. Cakarnya seperti cakar rajawali.
Dalam dunia seni rupa, gambar naga sering dijadikan obyek pada ornamen tradisional dan modern. Motifnya bermacam-macam, ada yang sederhana, ada juga yang sangat detail. Dari segi pewarnaannya juga berbeda-beda, ada yang menggunakan teknik gradasi warna dan ada yang tidak memakai gradasi sama sekali.
Bagi sebagian orang, menggambar naga itu mudah, akan tetapi kalo tanpa bakat dan kemauan untuk belajar menggambar, hal itu akan menjadi sulit dan tidak mudah. Kali ini saya akan memberikan contoh gambar bagi yang ingin belajar menggambar naga secara sederhana seperti dibawah ini.
Gambar diatas adalah gambar naga sederhana yang di mulai dari sketsa dengan menggunakan pensil 2B. Kemudian dilanjutkan dengan membuat bagian-bagian anggota badan yang lain, lalu di beri arsiran dengan memakai pensil 3B, 4B dan 5B seperti gambar yang tengah. Selanjutnya gambar yang paling bawah adalah hasil pewarnaan dengan menggunakan pensil warna. Dalam proses pewarnaan sketsa ini, arsiran harus dilakukan bertahap dan usahakan warna nampak transparan, jangan terlalu ditekan dan jangan terlalu tebal supaya garis-garis dan arsiran pensil tidak tertutup pensil warna dan tetap terlihat. Apabila ada sketsa yang tertutup pensil warna, kita bisa memperbaikinya kembali dengan menggaris atau mengarsir kembali dengan warna yang sesuai.
Saran saya, belajarlah menggambar mulai dari yang paling sederhana.
Selamat mencoba...
Minggu, 23 November 2014
CARA MENGGAMBAR ORNAMEN TRADISIONAL UNTUK PEMULA DAN PELAJAR
Ornamen tradisional banyak kita temui di tempat-tempat yang sering kita kunjungi, seperti tempat ibadah, rumah makan, hotel, tempat wisata, perkantoran dan tempat umum lainnya. Kebanyakan orang berfikir andai saja rumah mereka terdapat ornamen dari bahan kayu, pasti akan nampak lebih indah, cantik, mewah ataupun antik. Tapi karena ada faktor lain, bagi sebagian orang yang kurang mampu akan menganggap bahwa keinginannya hanyalah sebuah mimpi.
Hiasan ornamen dalam rumah tidak harus di ukir, di pahat dan sebagainya, masih ada jalan lain untuk memiliki ornamen tersebut, yaitu dengan cara menggambar atau melukis. Memang menggambar itu tidak mudah dan tidak semua orang bisa melakukannya kecuali dengan latihan yang rutin. Karena dengan menggambar, orang bisa bebas mengekspresikan sesuatu. Perlu diingat, niat dan kemauan yang keras itu lebih penting daripada bakat yang tidak diasah.
Mempunyai kemampuan menggambar bukan berarti harus bekerja menjadi tukang gambar atau menjadi guru gambar, kita bisa bekerja apa saja. Kemampuan menggambar bisa kita gunakan untuk memenuhi kebutuhan pribadi kita, misalnya mempercantik rumah. Sebagai contoh kita bisa memberi motif bunga pada perabotan seperti meja, kursi, lemari, tempat tidur, meja rias, bingkai, pakaian dan lainnya. Apabila kita ingin menambah tempelan ukiran kayu pada perabotan, kita tinggal menggambar di kertas dengan ukuran dan motif apa saja yang sesuai dan kita inginkan, kemudian di serahkan ke pengrajin mebel untuk dibuatkan dari kayu.
Dalam artikel ini kita akan mengulas bagaimana cara menggambar ornamen tradisional dimulai dari sketsa sampai selesai. Jika belum ada nama atau istilah-istilah bagian dari ukiran, akan kita bahas di artikel yang lain. Berikut ini adalah langkah2 menggambar ornamen motif majapahit.
MOTIF MAJAPAHIT
Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar-gambar dibawah ini :
gambar 1
Langah pertama yaitu siapkan pensil 2B dan kertas gambar, lalu buat bagian daun utama dengan perlahan namun pasti, jangan takut untuk mengulang-ulang goresan.
gambar 2
Tambahkan garis -garis lengkung seperti gambar diatas, biasanya disebut dengan ulir. Ulir ini yang nanti akhirnya menjadi daun.
gambar 3
Tambahkan ulir pada bagian yang kosong.
gambar 4
gambar 5
gambar 6
Teliti kembali apakah ada bagian gambar yang perlu ditambah atau dikurangi.
Setelah sketsa pensil sudah selesai, gunakan drawing pen untuk mempertegas garis seperti dibawah ini.
gambar 7
Bekas pensil yang masih kelihatan hapus dengan penghapus pensil sampai bersih, hasilnya seperti dibawah ini.
gambar 8
gambar 9
Untuk memberi kesan timbul, arsir bagian-bagian ukiran dengan pensil.
gambar 10
Pada bagian background diberi garis-garis hitam atau blok untuk menonjolkan obyek ukiran.
Tehnik menggambar setiap orang belum tentu sama, karena orang memiliki karakter yang berbeda.
Selamat mencoba...
Sabtu, 22 November 2014
PROSES TAHAPAN FINISHING SESUAI URUTAN BAHAN
1. POLITUR
Bahan dan alat yang digunakan yaitu;
- MESIN GRENDA
Sebagai langkah awal untuk memulai proses finishing, barang yang masih mentah di grenda dulu pada bagian-bagian yang masih kurang rata, terutama pada bagian permukaan kayu yang masih bergelombang. Alat ini juga bisa digunakan untuk memperhalus ukiran dan menumpulkan tonjolan pahatan agar tidak terlalu tajam.
- MESIN AMPLAS
Setelah barang tersebut digrenda, kemudian pada bagian tertentu diamplas dengan mesin amplas dengan tujuan untuk menghilangkan bekas guratan amplas grenda yang kasar sampai benar-benar hilang dan halus.
- OCRE
- DEMPUL MALAM
Bagian kayu yang cacat dan berlubang di tutup dengan dempul malam agar rata. Cara pembuatan dempul ini yaitu dengan memanasi malam dan ocre yang sudah ditaruh ke dalam wadah kaleng.
- SERLAK
- SPIRITUS
Serlak yang berupa serpihan dilarutkan dengan menggunakan spiritus dan didiamkan sampai benar-benar menyampur. Kemudian bahan tersebut di oleskan ke barang dengan menggunakan kuas dan tunggu sampai kering. Proses ini sebagai lapisan dasar untuk menutup pori-pori.
- WARNA POLITUR
Lapisan pertama yang sudah diamplas halus kemudian di oles lagi dengan menggunakan campuran bahan serlak, spiritus dan warna, lalu setelah kering diamplas. Hal itu dilakukan berulang-ulang.
- KAIN BAL ATAU KAIN POP
Untuk top coat, campuran bahan serlak dan spiritus dioles ke permukaan kayu dengan memakai kain. Hal ini bertujuan untuk menghindari bekas goresan seperti bekas goresan kuas. Lakukan berulang-ulang sampai permukaan kayu menjadi halus.
2. DUCCO
Bahan dan alat yang digunakan yaitu;
- MESIN KOMPRESSOR
- MESIN GRENDA
Digunakan untuk meratakan permukaan kayu dan ukiran.
- MESIN AMPLAS
Untuk menghilangkan guratan bekas grenda dan merapatkan pori-pori kayu yang akan di cat dasar.
- SPRAY GUN
Alat untuk menyemprot, dapat juga digunakan untuk membersihkan debu bekas amplas dengan cara disemprotkan.
- CAT SEBAGAI DASARAN / LAPISAN PENUTUP PORI-PORI
Semprotkan cat secara bertahap sampai rata.
- AMPLAS
- DEMPUL PLASTIK
Dempul bagian kayu yang berlubang dan tidak rata, tunggu sampai benar-benar kering lalu diamplas hingga rata. Setelah itu di lapisi ulang dengan cat dasar untuk mengetahui dan memastikan kalau dempulan sudah rata atau belum.
- EPOXY FILLER
Cat ini berfungsi untuk menahan getah dari dalam kayu, getah kayu muncul ketika cat epoxy filler sudah disemprotkan. Menurut pengalaman dari para tenaga finishing, getah kayu muncul tergantung dari tingkat kekeringan kayu, semakin kering kayu maka semakin lama proses keluarnya getah itu terjadi. Selain itu kita tidak bisa memprediksi kapan getah kayu akan keluar menembus cat yang sudah jadi dan kering, bisa 1 hari atau sampai berminggu-minggu.
Setelah epoxy filler kering, hampir bisa dipastikan getah kayu tidak keluar asalkan cara penyemprotannya sesuai prosedur penggunaan, yaitu rata dan tidak terlalu tipis.
- CAT WARNA PRIMER
Cat warna primer disemprotkan sesudah epoxy filler.
- TOP COAT
Proses akhir penyemprotan bisa menggunakan melamine gloss, semi gloss atau dof.
3. MELAMINE
Bahan dan alat yang digunakan yaitu;
- KOMPRESSOR
- SPRAY GUN
- MESIN GRENDA
Sebagai langkah awal untuk memulai proses finishing, barang yang masih mentah di grenda dulu pada bagian-bagian yang masih kurang rata, terutama pada bagian permukaan kayu yang masih bergelombang. Alat ini juga bisa digunakan untuk memperhalus ukiran dan menumpulkan tonjolan pahatan agar tidak terlalu tajam.
- MESIN AMPLAS
Setelah barang tersebut digrenda, kemudian pada bagian tertentu diamplas dengan mesin amplas dengan tujuan untuk menghilangkan bekas guratan amplas grenda yang kasar sampai benar-benar hilang dan halus.
- SANDING SEALER
Cat dasar untuk menutup pori-pori kayu, semprotkan secara bertahap hingga rata.
- WOOD FILLER
Dempul ini digunakan sebelum dan sesudah sanding sealer, untuk menghasilkan dempulan yang maksimal.
- WARNA WOOD STAIN
Setelah barang siap diwarna, campurkan wood stain dengan sanding sealer sebagai bahan penyemprotan warna.
- TOP COAT
Proses akhir penyemprotan bisa menggunakan melamine gloss, semi gloss atau dof.
4. CAT BAKAR
Dalam pengerjaan finishing cat bakar ini, kita bisa menggunakan bahan dari cat tembok ataupun cat ducco. Bahan dan alat yang digunakan yaitu;
- KOMPOR PEMBAKAR KAYU
Untuk membakar permukaan kayu sampai bentuk serat yang diinginkan akan timbul.
- SIKAT KAWAT
Sikat permukaan kayu yang terbakar sampai bersih dengan menyiramkan air yang mengalir dari selang.
- LEM EPOXY
- SERBUK KAYU
Campurkan serbuk kayu dan lem epoxy untuk mendempul kayu, terutama sambungan kayu yang retak akibat panas api.
- CAT DUCCO
- CAT TEMBOK
Kuaskan atau semprotkan cat tembok/ducco ke permukaan kayu sebagai warna dasar, kemudian berikan warna warni pada ukiran dan bagian-bagian lainnya yang dianggap perlu.
Setelah semuanya sudah di hiasi warna, kuaskan cat tembok warna hitam dengan campuran air yang lebih banyak atau encer ke seluruh permukaan kayu. Setelah kering, siramkan air dari selang secara perlahan dengan diamplas. Pengamplasan dengan menggunakan amplas bekas yang paling halus dan jangan terlalu ditekan,untuk menghindari kerusakan pada cat warna dasar.
- TOP COAT
Warna dasar yang memakai cat tembok, bisa menggunakan top coat water based.
Warna dasar yang menggunakan cat ducco, bisa menggunakan melamine.
Dari semua uraian diatas merupakan tahapan finishing yang selama ini sudah dipraktekkan. Jika anda mempunyai ide dan kreasi yang lain, anda bisa mengembangkannya dengan cara yang lain dan mengaplikasi dengan bahan yang lain pula.
Selamat berkreasi...
Jumat, 11 April 2014
MEMANFAATKAN LIMBAH KAYU
Limbah kayu terutama kayu jati , sisa-sisa dari pembuatan barang mebel seperti almari, kursi tamu, bufet, dan lain sebagainya, banyak sekali yang terbuang dan hanya digunakan sebagai kayu bakar untuk memasak oleh para ibu di dapur. Selain itu, limbah kayu juga sering digunakan sebagai kayu bakar untuk pembuatan kerajinan dari tanah, seperti batu bata, genteng dan kerajinan keramik lainnya.
Selain kayu jati, bahan yang digunakan dalam pembuatan barang mebel adalah kayu mahoni, kayu sono keling, kayu munggur, kayu nangka, kayu jengkol, kayu duren, kayu akasia, kayu pinus, bahkan ada juga yang menggunakan kayu weru. Seiring perkembangan waktu, dahan dan ranting kayupun dijadikan bagian dalam produk mebel, seperti gambar di bawah ini.
Di Jepara kota ukir Jawa Tengah, banyak sekali limbah kayu, karena sebagian besar penduduknya adalah pengrajin mebel. Apabila kita telusuri proses pembuatan mebel, mulai dari penggergajian kayu, tukang kayu, tukang bobok, tukang bubut, tukang ukir, tukang amplas, semua menghasilkan limbah kayu yang bisa digunakan untuk kayu bakar dan kerajinan.
Selain kayu jati, bahan yang digunakan dalam pembuatan barang mebel adalah kayu mahoni, kayu sono keling, kayu munggur, kayu nangka, kayu jengkol, kayu duren, kayu akasia, kayu pinus, bahkan ada juga yang menggunakan kayu weru. Seiring perkembangan waktu, dahan dan ranting kayupun dijadikan bagian dalam produk mebel, seperti gambar di bawah ini.
Bukan hanya kursi, model potongan dahan dan ranting seperti diatas juga di terapkan pada meja, lemari, bufet, dipan, bingkai, meja rias, bahkan pada dinding rumah. Sebenarnya masih banyak bentuk limbah lain yang bisa digunakan untuk mempercantik barang mebel, seperti sisa kayu bekas pahatan, serbuk kayu sisa gergaji, limbah kayu bekas bubutan dan sisa kayu bekas mesin bobok. Dengan kreatifitas yang tinggi, limbah-limbah tersebut juga akan menghasilkan nilai jual yang tinggi.
Untuk memanfaatkan limbah kayu, kita bisa berkreasi mengolah kayu dengan tehnik "Bentuk Mengikuti Bahan" atau "Bahan Mengikuti Bentuk". Bentuk mengikuti bahan yaitu kita tinggal mengikuti alur dan bentuk kayu, lalu kita menggunakan imajinasi untuk menambah atau mengurangi bahan kayu tersebut sehingga menghasilkan bentuk yang seimbang. Dibutuhkan kejelian dalam memilih limbah kayu agar memperoleh bentuk desain yang tepat dan sesuai, meskipun semua kayu dapat diolah menjadi barang kerajinan.
Berikut ini adalah contoh karya dengan cara menggunakan tehnik "Bentuk mengikuti Bahan".
PATUNG WAJAH PAK TUA
Gambar diatas menampilkan sosok wajah pak tua dengan rambut gondrongnya. Bahan tersebut adalah limbah kayu jati bagian kulit dalam, bekas belahan gergaji belah atau gergaji piringan. Bentuk asli dari kayu ini adalah bagian rambut, sedangkan bagian wajah dibuat dengan cara dipahat atau diukir.
PATUNG PENDEKAR SHAOLIN
Patung ini menggunakan bekas potongan akar kayu jati tua dan sudah kering. Bagian kayu yang dipahat adalah bagian kepala, tangan, perut, sedangkan yang lainnya merupakan bentuk asli dari bahan kayu tersebut.
PATUNG SEMAR
Tidak banyak bagian dari bahan kayu ini yang diukir, hanya obyek semar saja yang dibentuk dengan menggunakan alat ukir.
PATUNG ORANG MEMEGANG DAHI
PATUNG ORANG MEROKOK
Berikut ini contoh karya yang menggunakan tehnik "Bahan Mengikuti Bentuk"
KREASI FINISHING MEBEL DAN SENI LUKIS
Barang mebel atau souvenir akan terlihat indah jika sudah melewati tahap finishing. Tapi bagi sebagian orang, mereka justru menganggap barang akan terlihat lebih indah dan alami jika tanpa sentuhan bahan cat finishing, tentu saja pendapat ini sangatlah relatif bagi produsen dan konsumen barang mebel ataupun barang seni.
Corak, warna dan serat kayu sangat menentukan, jenis finishing apa yang cocok untuk menghasilkan hasil yang maksimal. Contoh untuk pengerjaan barang yang terbuat dari bahan kayu jati, finishing warna natural biasanya dipakai untuk kayu yang corak dan seratnya bagus, sedangkan kayu yang masih muda dan memiliki corak yang kurang menarik, akan diberi warna yang lebih tua. Finishing cat ducco yang proses pengerjaannya tidak jauh beda dengan pengecatan motor atau mobil, biasanya diterapkan pada barang mebel yang terbuat dari bahan kayu yang lain. Tapi tidak sedikit juga kayu jati yang difinishing cat ducco.
Jenis finishing ada beberapa macam:
- Politur
- Ducco
- Melamine
- Cat Bakar
- Water Based
1. Politur
Bahan dan alat yang digunakan yaitu;
- mesin amplas
- mesin grenda
- serlak
- spiritus
- pewarna politur
- dempul malam
- amplas
- kuas
- kain lembut yang sering juga disebut kain bal atau kain pop.
2. Ducco
Bahan dan alat yang digunakan yaitu;
- mesi amplas
- mesin grenda
- kompressor
- spray gun
- cat sebagai dasaran
- dempul plastik
- amplas
- epoxy filler yang berfungsi sebagai penahan getah kayu
- cat warna primer
- melamine top coat
3. Melamine
Bahan dan alat yang digunakan yaitu;
- mesin amplas
- mesin grenda
- kompressor
- spray gun
- melamine sanding sealer
- wood filler
- warna wood stain
- melamine top coat
4. Cat Bakar
Bahan dan alat yang digunakan yaitu;
- kompor pembakar kayu
- sikat kawat
- kuas
- lem poxy dan serbuk kayu yang digunakan sebagai dempul
- cat tembok
- water based top coat
- cat ducco
- cat warna sesuai kebutuhan
- melamine top coat
Untuk prosesnya bisa dilihat di PROSES TAHAPAN FINISHING SESUAI URUTAN BAHAN
Perpaduan antara finishing melamine dan seni lukis merupakan salah satu solusi untuk mengatasi kejenuhan, rasa bosan terhadap barang yang memiliki warna polos. Selain menambah keindahan barang, juga bisa mempercantik ruangan dalam atau luar rumah.
Berikut ini adalah contoh perpaduan antara finishing melamine dan seni lukis.
BUFET PENDEK LUKIS BUNGA
BUFET PENDEK LUKIS RANGKAIAN BUNGA
KURSI MAKAN LUKIS BUNGA TULIP
Pengerjaan lukisan ini menggunakan tehnik airbrush dan menggunakan cetakan dari potongan kertas, hal ini dilakukan karena motif bunga di kursi semuanya sama.
NAKAS LUKIS BUNGA MAWAR
ALMARI PAKAIAN LUKIS RANGKAIAN BUNGA
ALMARI PAKAIAN LUKIS PUNOKAWAN
MEJA CONSOLE LUKIS BUNGA MAWAR
MEJA CONSOLE LUKIS RANGKAIAN BUNGA
NAKAS BIOLA LUKIS BUNGA
NAKAS LUKIS BURUNG LOVEBIRD
NAKAS LUKIS BUNGA
Finishing dasar menggunakan cat ducco warna silver dipadu dengan lukisan bunga tulip.
NAKAS LUKIS BUNGA
NAKAS LUKIS KUDA
Langganan:
Postingan (Atom)